Tadi selepas maghrib, mbak siska sama aku chat lewat facebook. mbak siska menanyakan sesuatu sama aku yakni mengenai ustadzah Memi. Mbak siska tanya sama aku apa aku udah tau kabar terbaru tentang ustadzah Memi atau belum. Dan tentu saja aku menjawab belum karena memang sudah lama ini aku gak pernah denger kabar tentang temen-temen SMP atau kabar tentang sekolahku yang ada di Jogja itu. Yang ada dipikiranku adalah ustadzah Memi sudah mendapatkan jodohnya alias menikah. Tapi kabar yang mbak siska beritahukan ke aku bener-bener bikin aku kaget. Ustadzah Memi sudah dipanggil Allah pada hari Minggi kemarin. Innalillahi wa innailaihi roji'un. kabar itu bener-bener kontras banget dengan apa yang ada dipikiranku. Beliau dipanggil Allah karena kecelakaan. Ustadzah ketabrak motor waktu turun dari angkot (MasyaAllah). Ustadzah sempet koma setelah kecelakaan. Mbak siska dapat kabar kalo ystadzah koma hari Sabtu dan hari minggunya jam 1 siang ustadzah dikabarkan sudah berpulang, tapi tenyata beliau masih koma dan jam 3 sorenya mbak siska dikasih kabar kalo ustadzah memang benar-benar berpulang. Yang paling bikin aku terharu ustadzah meningga dalam keadaan sedang berpuasa dan berpulang dengan wajah berseri (Subhanallah).
Sungguh meninggal dalam keadaan yang mulia.
Aku jadi keinget dulu jaman-jaman masih di asrama, perlu diketahui ustadzah memi adalah pembimbing saya dan teman-teman saya semasa SMP (kelas 9 tepatnya). Ya, beliau termasuk orang yang tegas. Namun niat beliau sangat mulia yakni membimbing kami supaya lebih dekat pada Allah dan pastinya menjadi anak yang baik karena sekolah kami merupakan sekolah dengan berbasis pendidikan agama. Kadang ustadzah agak keras sama kita, tapi aku yakin beliau sebenernya sayang banget sama aku dan temen-temen.
Aku jadi inget gimana nakalnya aku sama temen-temen waktu itu. Aku sering banget ngerjain ustadzah. Dan sekarang aku benar-benar menyesal dengan apa apa yang aku lakukan di masa yang lalu itu. Maaf ya Ustadzah. Jujur, sampai saat ini aku masih kurang percaya. Tapi ya gimana lagi. Ini memang kenyataan yang gak perlu disesali. Kalau dihitung, dosaku sama ustadzah memi uda gag keitung kali ya. Maaf ya us...
Aku bener-bener kehilangan. Ustadzah termasuk orang yang mengajarkan aku bagaimana untuk bisa berpikir dewasa dan menjadi orang yang lebih baik.
Aku berdoa buat ustadzah semoga semua amal ibadah ustadzah diterima Allah. Amin.
Selamat jalan ustadzah Memi.
We love you so much
Sungguh meninggal dalam keadaan yang mulia.
Aku jadi keinget dulu jaman-jaman masih di asrama, perlu diketahui ustadzah memi adalah pembimbing saya dan teman-teman saya semasa SMP (kelas 9 tepatnya). Ya, beliau termasuk orang yang tegas. Namun niat beliau sangat mulia yakni membimbing kami supaya lebih dekat pada Allah dan pastinya menjadi anak yang baik karena sekolah kami merupakan sekolah dengan berbasis pendidikan agama. Kadang ustadzah agak keras sama kita, tapi aku yakin beliau sebenernya sayang banget sama aku dan temen-temen.
Aku jadi inget gimana nakalnya aku sama temen-temen waktu itu. Aku sering banget ngerjain ustadzah. Dan sekarang aku benar-benar menyesal dengan apa apa yang aku lakukan di masa yang lalu itu. Maaf ya Ustadzah. Jujur, sampai saat ini aku masih kurang percaya. Tapi ya gimana lagi. Ini memang kenyataan yang gak perlu disesali. Kalau dihitung, dosaku sama ustadzah memi uda gag keitung kali ya. Maaf ya us...
Aku bener-bener kehilangan. Ustadzah termasuk orang yang mengajarkan aku bagaimana untuk bisa berpikir dewasa dan menjadi orang yang lebih baik.
Aku berdoa buat ustadzah semoga semua amal ibadah ustadzah diterima Allah. Amin.
Selamat jalan ustadzah Memi.
We love you so much
